Ketua STKIP Tamsis Bima bedah kampus pinggiran menuju kelas nasional

id STKIP Tamsis Bima, Kampus Pinggiran

Ketua STKIP Tamsis Bima bedah kampus pinggiran menuju kelas nasional

Ketua STKIP Taman Siswa (Tamsis) Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si, menjadi narasumber dalam program eksklusif TVRI NTB bertajuk “Mencetak Intelektual dari Kampus” Jumat malam. (ANTARA/HUMAS STKIP Tamsis Bima)

Bima (ANTARA) - Ketua STKIP Taman Siswa (Tamsis) Bima, Dr. H. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si, menjadi narasumber dalam program eksklusif TVRI NTB bertajuk “Mencetak Intelektual dari Kampus”, membagikan kiprah kampus muda yang berhasil mencatatkan prestasi nasional dari pinggiran, Jumat malam.

Dalam wawancara ekslusif tersebut, Dr. Ibnu Khaldun mengisahkan perjalanan kampus yang berdiri sejak 2007 dan akan genap berusia 18 tahun pada September 2025.

Ia membedah, bagaimana STKIP Tamsis Bima menjelma menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing nasional, meski lahir dan tumbuh dari daerah dengan keterbatasan infrastruktur.

"STKIP Taman Siswa Bima tampil sebagai kampus yang terus menumbuhkan harapan dan daya saing, bukan hanya bagi masyarakat Bima, tetapi juga untuk dunia pendidikan nasional,” ujarnya.

Dr. Ibnu menegaskan, sebagai generasi kedua dalam kepemimpinan kampus dibawah naungan Yayasan Taman Siswa Bima ini memiliki visi akan menjadikan STKIP sebagai perguruan tinggi beradab dengan semangat kewirausahaan.

Baca juga: STKIP Tamsis Bima bina bakat muda sepakbola lewat coaching clinic

Ia mengaku, saat pertama kali menjabat sebagai Ketua, dirinya masih menempuh studi doktoral di Universitas Indonesia, sementara sistem kampus masih sangat sederhana.

"Pendiri Almarhum H. Sudirman (Bapak) hanya menitipkan gedung dan orang, dan kami membangun sistem dari dasar,” tuturnya.

Kini, kampus ini aktif terlibat dalam berbagai program nasional.

"Sejak awal peluncuran Program Kampus Mengajar oleh Kemendikbudristek, kampus ini konsisten mengirimkan peserta terbanyak di NTB selama tiga tahun berturut-turut. Atas capaian itu, LLDikti Wilayah VIII memberikan penghargaan khusus," paparnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan 123 dosen STKIP Tamsis berhasil lolos hibah kompetitif Kemendikbudristek RI.

"Prestasi ini menjadikan kampus ini salah satu dengan raihan terbanyak di NTB dalam kategori sekolah tinggi, bahkan masuk tiga besar seluruh kategori perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta," tandasnya.

Baca juga: STKIP Tamsis Bima bakal mewisuda lebih 250 mahasiswa

Selanjutnya, lanjut Dr. Ibnu, capain lain yang membanggakan kampus ini memiliki jumlah alumni mencapai 14 ribu lulusan dari tujuh program studi, mahasiswa aktif saat ini mencapai 3.500 orang, sebanyak 77 dosen telah tersertifikasi sebagai pendidik profesional, skor SINTA publikasi ilmiah tertinggi di NTB untuk kategori kampus keguruan.

"Di usia dua dekade nanti, kampus ini menargetkan memiliki 30 doktor dan 40 dosen dengan gelar Associate Professor. Inilah yang menginspirasi kami membangun tagline baru Legacy Beyond the Age, karya yang melampaui usia," bebernya.

"Dan program Studi PGSD menjadi sorotan khusus, setelah ditetapkan sebagai kampus rujukan pembelajaran literasi sejak 2023 melalui kemitraan dengan Program Inovasi NTB, yang didanai oleh kemitraan Australia-Indonesia," pungkasnya.

Melalui wawancara ini, Dr. Ibnu Khaldun menegaskan, bahwa ditengah keterbatasan ekonomi dan infrastruktur tidak menjadi hambatan untuk meraih keunggulan.

"STKIP Taman Siswa Bima menunjukkan tekad dan visi besar bisa menjadikan kampus lokal sebagai pusat inspirasi nasional. Kampus ini bukan sekadar tempat menimba ilmu, melainkan tempat membangun peradaban," pungkasnya.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
OSZAR »