Mataram (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) menyatakan kapal-kapal pesiar dari luar negeri semakin meminati bersandar di Pelabuhan Badas yang berada di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Kepala KSOP Badas, Mohamad Ady Ismail mengatakan kedatangan wisatawan memberikan dampak positif terhadap pariwisata yang meningkatkan ekonomi lokal.
"Wisatawan Eropa ke sini biasanya tertarik pada paket-paket budaya yang ditawarkan para agen perjalanan wisata," ujarnya di Sumbawa, Sabtu.
Pada 21 Juni 2025, kapal pesiar Le Soléal terpantau bersandar di Pelabuhan Badas setelah pelayaran dari Singapura dan Bali. Kapal itu membawa sebanyak 190 penumpang yang merupakan turis asing dari berbagai negara.
Kapal pesiar berbendera Perancis tersebut tiba di Pelabuhan Badas sekitar pukul 08.30 WITa. Kedatangan kapal itu langsung disambut dengan musik tradisional Sumbawa dan dua perempuan berbaju adat sebagai penyambut tamu.
Baca juga: Kapal Pesiar MV Le Soleal sandar di Pelabuhan Badas Sumbawa
Kapal bintang lima dengan daya tampung 264 tamu dan 140 awak tersebut merupakan kapal pesiar ketiga yang bersandar di Pelabuhan Badas pada tahun 2024.
"Ini kapal ketiga, sebelumnya dua kapal pesiar membawa ratusan wisatawan pada saat Idul Fitri dan Idul Adha," kata Ady.
Pelabuhan Badas merupakan pelabuhan potensial untuk pendistribusian beragam komoditas, seperti jagung, beras, pupuk, dan sapi. Sejak 2013, Pelabuhan Badas resmi menjadi pelabuhan peti kemas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Pulau Sumbawa.
Kepala Cabang Pelni Bima Terminal Poin Pelabuhan Badas, Agus Zuldi Hermawan mengatakan para penumpang kapal pesiar Le Soléal bakal mengunjungi beberapa destinasi wisata di Sumbawa, salah satunya Kampung Wisata Pamulung yang rutin menggelar karapan kerbau.
"Kapal itu bersandar sampai pukul 15.00 WITA di Pelabuhan Badas. Selanjutnya akan menuju ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur," pungkas Agus.