Jakarta (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus memperkuat kolaborasi dengan United Nations Environment Programme Financial Initiative (UNEP FI) untuk memacu implementasi Rumah Rendah Emisi (RRE) di Indonesia.
"BTN berperan sebagai jembatan antara kebutuhan hunian rakyat dan agenda keberlanjutan global. Kolaborasi dengan UNEP FI ini akan mempercepat financial transition Indonesia ke ekonomi hijau dari perumahan," kata Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo, di Jakarta, Senin.
Langkah strategis tersebut dilakukan untuk mendukung program Presiden RI Prabowo Subianto, yakni perumahan nasional dan ekonomi hijau.
Setiyo menuturkan sektor perumahan dapat menjadi kekuatan utama dalam mencapai target net zero emission Indonesia pada 2060, sekaligus memperluas akses perumahan layak dan ramah lingkungan bagi masyarakat. BTN juga berkomitmen menjadi pelopor dan penggerak pembiayaan hijau di sektor perumahan.
BTN menargetkan pembangunan 10.000 unit rumah rendah emisi pada 2025. Target tersebut menjadi bagian dari roadmap 150.000 unit rumah rendah emisi hingga 2029.
Pada tahun ini, rumah rendah emisi merupakan hunian dengan minimal 15 persen material ramah lingkungan. Pada 2029 nanti, penggunaan material ramah lingkungan pada rumah rendah emisi juga ditargetkan. naik menjadi 30 persen.
Baca juga: Cara buka rekening online di Mandiri, BRI, BNI, dan BTN untuk BSU 2025
Dengan implementasi tersebut, jika target 150.000 unit tercapai, diperkirakan akan terjadi pengurangan 2,2 juta kg limbah plastik dan 2.425 ton emisi karbon, setara menanam 110.000 pohon.
Baca juga: BTN DPP Perbasi libatkan banyak nama legenda bola basket
“Inisiatif ini bukan hanya soal rumah, tapi soal masa depan bumi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan,” ujar Setiyo.
Hingga akhir 2024, BTN telah bekerja sama dengan delapan pengembang yang membangun 1.198 unit rumah rendah emisi.