Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menargetkan untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menerbitkan 2.000 sertifikasi halal pada tahun 2025.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya BCA dalam memperkuat daya saing UMKM Indonesia, khususnya di pasar domestik yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono mengatakan, dalam kurun waktu 2023-2024, Perseroan telah memfasilitasi penerbitan 3.000 sertifikat halal untuk UMKM. Sertifikasi ini menjadi nilai tambah penting bagi produk-produk UMKM agar lebih dipercaya oleh konsumen dan memiliki akses pasar yang lebih luas.
"Dukungan BCA pada UMKM Indonesia juga diwujudkan melalui pengadaan workshop dan fasilitasi penerbitan sertifikasi halal. Dalam kurun waktu 2023-2024, BCA telah menyelenggarakan pelatihan sertifikasi halal dan mendukung penerbitan sekitar 3.000 sertifikat halal untuk UMKM di seluruh Indonesia," kata Antonius di Jakarta, Senin.
Antonius menjelaskan, proses fasilitasi sertifikasi halal dilakukan melalui pembinaan hingga kolaborasi dengan lembaga penerbit sertifikasi, yakni Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Dengan dukungan tersebut, UMKM dapat lebih mudah dan cepat dalam memperoleh sertifikasi tanpa harus melalui proses yang rumit secara mandiri.
"BCA itu sepanjang tahun punya event, ada BCA expo. Expo itu dua kali dalam setahun. Nanti kita beri ruang mereka (UMKM) untuk berjualan, berpameran di situ," jelasnya.
Adapun hari ini BCA juga melanjutkan pelaksanaan Program Inkubasi UMKM BCA Go Export yang memasuki tahun ketiga sejak diluncurkan pada 2023. Tahun ini, program diikuti oleh 31 nasabah UMKM BCA dari sektor agrikultur, makanan dan minuman, serta kerajinan tangan yang berasal dari wilayah Jabodetabek dan Lampung. Program ini dirancang untuk mendampingi UMKM agar mampu menembus pasar global melalui edukasi, pelatihan ekspor, serta penguatan jejaring internasional.
“Kami percaya bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi untuk berkembang dan berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Antonius.
Baca juga: Tingkatkan literasi pada perempuan lewat "Women Festive"
Mengacu pada data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM saat ini berjumlah lebih dari 65 juta unit usaha, berkontribusi sekitar 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta menyerap 117 juta tenaga kerja.
Data tersebut menunjukkan betapa krusialnya sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Melalui berbagai inisiatif tersebut, BCA berharap dapat memperkuat ekosistem UMKM nasional, baik dari sisi kepatuhan halal maupun kesiapan ekspor, sehingga mampu bersaing secara berkelanjutan di pasar domestik dan global.
Baca juga: BCA dan AIA luncurkan produk asuransi jiwa
Selain mengadakan program Inkubasi UMKM BCA Go Export, dukungan BCA kepada UMKM Indonesia juga diwujudkan melalui pengadaan lokakarya (workshop) dan fasilitasi penerbitan sertifikasi halal.
“BCA percaya, ketika UMKM diberi akses pada program pemberdayaan yang tepat, mereka akan mampu menjawab tantangan sekaligus menciptakan peluang baru, termasuk naik kelas ke tingkat global. Ke depan, BCA akan terus berjalan bersama UMKM Indonesia dalam perjalanan mereka memperkuat daya saing, dan memperluas kontribusi terhadap perekonomian nasional. Melalui program-program Bakti BCA, kami berkomitmen untuk menjadi mitra yang relevan dan adaptif dalam setiap tahap pertumbuhan pelaku usaha di Indonesia,” ungkap EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.