Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung tugas dan fungsi Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dalam meningkatkan infrastruktur kemampuan maritim Indonesia melalui transfer aset negara.
Sebagai bentuk peningkatan signifikan kemampuan maritim Indonesia, BRIN mentransfer aset negara senilai Rp84 miliar kepada Bakamla, berupa Gedung eks Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang berlokasi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, melalui penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) dan serah terima aset Barang Milik Negara (BMN) dari BRIN kepada Bakamla RI di Kantor Pusat Bakamla RI Jakarta, Jumat (23/5).
"Semoga bisa memberikan manfaat, karena kalau Bakamla maju, Insya Allah laut kita maju. BRIN juga merasa lebih aman saat melakukan ekspedisi laut, serta pengukuran batimetri dan topologi menggunakan armada kapal riset," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko melalui keterangan di Jakarta, Minggu.
Handoko menekankan pentingnya strategi dari pengalihan aset tersebut, dengan menyatakan bahwa pengalihan aset juga dalam rangka mengoptimalkan aset negara. Di samping itu, ia berharap pengalihan aset negara ini, juga dapat meningkatkan kerja sama antara kedua instansi.
Sementara, Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Irvansyah mengungkapkan personelnya telah beroperasi dari fasilitas sementara, termasuk tempat parkir dan tenda yang dialihfungsikan, sejak kebakaran merusak kantor pusat mereka.
"Penyerahan ini mengakhiri kehidupan nomaden kami dan akhirnya memberi kami basis operasional yang layak," ujarnya.
Baca juga: BRIN siap dukung program pangan di NTB
Irvansyah menyoroti bagaimana fasilitas baru tersebut akan secara langsung meningkatkan kemampuan keamanan maritim Indonesia, khususnya dalam memantau wilayah-wilayah sensitif seperti Laut Natuna.
Baca juga: Ilmuwan kembangkan bibit rumput laut yang tahan penyakit dan adaptif perubahan iklim
"Dengan pangkalan yang tepat, kita dapat melindungi perairan dengan lebih baik dan mendukung misi penelitian," tambahnya.
Menurut Irvansyah, Indeks Keamanan Maritim tahunan Bakamla yang naik 3 poin dari tahun sebelumnya, diperkirakan memberi kontribusi Rp109 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Bakamla serta BRIN optimistis pengalihan aset ini akan menandai dimulainya kerja sama antarlembaga yang lebih erat, untuk menjaga kepentingan maritim Indonesia.