Mataram (ANTARA) - Wakil Bupati Lombok Timur M Edwin Hadiwijaya meminta pihak terkait untuk memperkuat penerapan peraturan bupati (perbup) terkait ketenagakerjaan dalam rangka meningkatkan perlindungan migran.
"Lombok Timur telah memiliki perbup terkait ketenagakerjaan, namun implementasi teknis masih perlu ditingkatkan," kata dia saat menerima kunjungan tim verifikator dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Provinsi Nusa Tenggara Barat di Lombok Timur, NTB, Senin.
Desa Borok Toyang, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur masuk nominasi lima besar dalam perlindungan pekerja migran Indonesia 2025.
"Kami berharap hal-hal baik yang ada di Desa Borok Toyang, dapat menjadi motivasi dan menjadi contoh oleh desa-desa lain," katanya.
Ia mengatakan pemerintah daerah tetap berkomitmen dalam mengatasi isu ketenagakerjaan, melalui berbagai langkah konkret, salah satunya ditunjukkan dengan memfasilitasi keberadaan kantor Imigrasi di Lombok Timur sejak 2014.
"Saat ini kami sedang memperjuangkan status kantor tersebut menjadi kantor imigrasi definitif. Termasuk komitmen terhadap ketenagakerjaan diperkuat dengan pengangkatan stafsus ketenagakerjaan," katanya.
Pemerintah daerah mengapresiasi kontribusi positif dari para generasi muda berprestasi di bidang ketenagakerjaan, yang telah menunjukkan keunggulannya di bidang ketenagakerjaan sejak 2017.
Dalam kesempatan itu, Edwin mengharapkan, dukungan pembinaan dan intervensi dari lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang migran untuk melakukan pencegahan terhadap keberangkatan migran ilegal.
Baca juga: Penghina Gubernur NTB Iqbal di Facebook terungkap sebagai pengguna narkoba
"Dengan adanya dukungan dan kesiapan operasional dari berbagai pihak, diharapkan persoalan pekerja migran dapat ditangani secara komprehensif," katanya.
Ia juga berharap, penilaian yang dilakukan tim verifikatur dapat berjalan lancar dan Desa Borok Toyang masuk tersebut peringkat pertama.
Perwakilan tim verifikasi dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Kartika mengaku bersyukur dapat bertemu langsung dengan warga Desa Borok Toyang, yang masuk nominasi lima besar nasional lomba desa perlindungan imigran 2025.
Baca juga: Waspada!! banjir rob di pesisir NTB hingga 29 Juni 2025
"Dari total 64 desa pendaftar nasional, 54 di antaranya lolos seleksi awal," katanya .
Setelah tahap administrasi, jumlahnya mengerucut menjadi 34, lalu 10, hingga akhirnya Desa Borok Toyang berhasil masuk dalam nominasi 5 besar.
"Tujuan dari verifikasi lapangan ini, untuk mengecek kondisi yang ada di lokasi dan melihat kesesuaian data wawancara dengan kondisi di lapangan," katanya.
Kepala Desa Borok Toyang Suparman mengatakan partisipasi dalam lomba perlindungan pekerja migran ini pengalaman pertama bagi desanya selama ia menjabat.
"Kami selalu berharap Desa Borok Toyang dapat memenangkan lomba ini dan meraih peringkat tertinggi," katanya.