Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan harga pangan dan tarif angkutan udara menyebabkan terjadinya inflasi bulan ke bulan sebesar 0,60 persen di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Pada Juni 2025, inflasi bulan ke bulan tercatat sebesar 0,60 persen," kata Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Selasa.
Sebanyak lima komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi bulan Juni 2025 di NTB adalah tomat sebesar 0,19 persen, ikan layang 0,12 persen, cabai rawit 0,06 persen, cumi-cumi 0,06 persen dan angkutan udara 0,04 persen.
Wahyudin mengatakan inflasi tahun kalender di Nusa Tenggara Barat berada pada angka 1,59 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun mencapai 2,51 persen.
Baca juga: Inflasi Kota Bima tertinggi di NTB pada April 2025
Menurut dia, tingkatan inflasi yang terjadi di Nusa Tenggara Barat saat ini berada di atas angka inflasi nasional dengan rincian inflasi bulan ke bulan 0,19 persen, inflasi tahun kalender 1,38 persen, dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,87 persen.
"Angka inflasi 2,51 persen merupakan angka inflasi target nasional antara 1,5 persen sampai 3,5 persen. Kita perlu antisipasi karena saat ini baru pertengahan tahun," ujar Wahyudin.
Dia menjelaskan kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,34 persen dengan andil terhadap inflasi bulan ke bulan sebanyak 0,49 persen.
Baca juga: NTB mengalami inflasi 0,69 persen pada April 2025
Sedangkan, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar minus 0,32 persen dengan andil sebanyak minus 0,01 persen; kemudian kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan minus 0,01 persen.
"Selain dua kelompok itu (deflasi), semuanya mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang paling tinggi inflasi adalah makanan, minuman dan tembakau," pungkas Wahyudin.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Taufieq Hidayat mengatakan kenaikan harga tomat di pasaran terjadi akibat penurunan produksi yang disebabkan oleh anomali cuaca.
Musim kemarau basah yang terjadi tahun ini mengakibatkan tanaman tomat kelebihan air, sehingga mudah terserang penyakit dan busuk buah.
Baca juga: Inflasi Maret 2025 di NTB capai 2,04 persen